Sabtu, 21 November 2015







Sabar itu pahit, tapi buah kesabaran itu manis.

Manakala kita bisa membaca kehidupan, kita bisa menemukan berbagai hal dalam kehidupan ini. Banyak hal yang dapat kita pelajari darinya, dapat kita ambil hikmahnya, dan dapat pula kita bercermin darinya. Bagaimanapun kita adalah makhluk Allah yang mendapat perintah “BACALAH”. Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun yaitu pada QS. Al-Alaq : 1-5.
“BACALAH”. Membaca selalu identik dengan membaca buku-kutu buku. Tapi pada hakikatnya membaca itu adalah suatu hal untuk memahami sesuatu hal. Membaca bisa diartikan luas sesuai konteksnya. Misalnya orang pertanian sepatutnya membaca kehidupan taninya dengan membaca iklim, membaca cuaca, kondisi tanah, dan kondisi si tumbuhan itu sendiri. Inipun juga sama jika diterapkan dalam profesi-profesi yang lain.
Kali ini saya menulis mengenai sabar. Sabar itu pahit, tapi buah kesabaran itu manis. Itulah kata yang sekarang menjadi pelajaran berharga . Sabar adalah hal yang tidak mudah meski kata itu mudah sekali diucapkan. Sabar itu sebenarnya tak bisa digambarkan dengan kata-kata karena sabar adalah suatu yang muncul dari hati. Sabar adalah sesuatu yang abstrak yang sebenarnya orang tak bisa menilai kesabaran itu sendiri. Tapi, sabar itu bisa dirasakan dan mampu memberikan dampak pada diri kita maupun orang lain sehingga orang lain bisa mengatakan, “Si A itu lho orangnya sabar”.
Kehidupan adalah perputaran roda yang akan terus-menerus berputar sampai yang mempunyai nama masih ada hayat. Banyak bahkan hampir semua orang mengatakan kalau “hidup itu pilihan”. Namun ada satu dosen  mengatakan, “Bagaimana hidup ini harus memilih, semua ini sudah ditentukan oleh-Nya”. Terdengar dua perbedaan pendapat yang menarik dan itu patut untuk diambil kesimpulan.
Kutafsirkan, yang dimaksud dosen itu adalah bagaimana kita sendiri (secara individual) menanggapi garis hidup yang telah ditakdirkan sang Maha Pencipta. Dengan garis besar INILAH KEHIDUPANMU, ENTAH KAMU BAGAIMANA MEMILIH JALANMU. DAN BAHWA SESUNGGUHNYA ALLAH TAK AKAN MERUBAH SUATU KAUM TANPA IA MEMULAI UNTUK MERUBAHNYA SENDIRI. Begitulah kesimpulan yang dapat kuambil dari dua pernyataan yang kelihatannya berbeda namun jika disatukan mempunyai makna yang dalam.
Aku berjalan menelusuri bumi ini belum ada sepucuk kuku. Aku tegaskan lagi, belum ada. Bagaimana sudah ada coba, dilihat dari faktor manapun sepertinya kelihatan mustahil untuk mendapatkan itu semua. Tapi aku tetap yakin suatu saat pasti aku akan bisa berkeliling dunia ini. Aku tambahkan, aku berkeliling dunia untuk menuntut ilmu nantinya. Dan juga suatu saat dengan pendamping hidupku nanti, entah siapa dia dan dimana ia berada sekarang (itu belum penting).
Banyak hal yang kupelajari dari sabar. Aku sendiri mendedikasikan diriku bahwa aku termasuk orang-orang yang sabar. Kedengarannya seperti sombong, tapi itu menurut perspektifku. Jadi bagiku tak ada yang salah dengan perspektif. Mohon ampun Ya Rabb hamba-Mu yang penuh dosa ini, Kau lebih tahu segalanya tentang apa yang aku maksud sebenarnya.
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin adalah kata yang paling tepat dilantunkan atas segala hal yang aku dapatkan selama ini. Meski ini memang bukan hal yang aku inginkan tapi sungguh rahasia Allah memang sangatlah indah dibalik kegagalan-kegagalan ini. Yang dengan semua itu semakin mengingatkan bahwa ini bukanlah suatu kegagalan namun memang inilah keberhasilan yang tertunda-jalan keberhasilanku seperti ini. Terima kasih yang tak bisa dituliskan pada lembar-lembar kertas wahai Rabb.
Tapi ingat bahwa jika disatu sisi kita diberi kenikmatan, dilain sisi kita juga akan dicoba oleh-Nya. Itu semua untuk menguji kita seberapa besar rasa cinta, syukur, patuh, dan taat kita kepada Sang Maha Kholik. Itu semua saya alami sekarang. Bagi saya itu juga teguran-Nya kepada hamba agar kita memang tidak terlalu terlena dengan kenikmatan yang telah diberikan. Kenikmatan itu sendiri ternyata juga ujian/cobaan untuk mengecek kita, masihkah kita ingat dengan yang mengatur Jagad Raya ini dengan diberikannya nikmat yang luar biasa itu??
Marilah kawan untuk selalu bersabar. Percayalah-Yakinlah- SABAR memang PAHIT, TAPI BUAH KESABARAN itu MANIS ;).
Tunggu coretan-coretan selanjutnya mengenai kisah-kisah kehidupan yang berujung kebahagiaan karena SABAR :D. Tetap semangat Kawan……